• KMP PNUP

    Kerukunan Mahasiswa Pinrang Politeknik Negeri Ujung Pandang.

  • KMP PNUP

    Kerukunan Mahasiswa Pinrang Politeknik Negeri Ujung Pandang.

  • PLOD 2018

    Pengenalan Organisasi Daerah Mahasiswa Baru Angkatan 2018.

  • Seminar Pendidikan

    Seminar Pendidikan yang diselengarakan di gedung PKK Kabupaten Pinrang .

  • SOSIALISASI 2019

    Sosialisasi Di Sekolah SeKabupaten Pinrang.

  • SOSIALISASI 2019

    Sosialisasi Di Sekolah SeKabupaten Pinrang.

Thursday 7 May 2020

Profile The Greatest Woman " Zohra Andi Baso "




Profile The Greatest Woman " Zohra Andi Baso "


     Zohra Andi Baso Lahir di Labakkang, Sulawesi Selatan, 17 April 1952. Dia adalah aktivis perempuan Indonesia asal Sulawesi Selatan. Dia merupakan kandidat penerima Nobel Peace Pize 2005 bersama 977 perempuan dari 153 negara.

    Zohra Andi Baso adalah figur aktivis perempuan paling berpengaruh di Sulawesi Selatan. Dirinya sudah berkecimpung di dunia aktivisme sejak masih menempuh studi perguruan tinggi di Universitas Hasanuddin, sekaligus ikut serta dalam unjuk rasa Reformasi 1998 yang berujung pada lengsernya Soeharto.

    Di sela-sela kesibukan menjadi wartawan (1975-2001), Zohra mendirikan Forum Pemerhati Masalah Perempuan Sulawesi Selatan (FPMP-SS) pada tahun 1996 serta membangun Koalisi Perempuan Indonesia sejak 1999. Tugas utamanya yakni advokasi kepada khalayak umum serta para penegak hukum untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Zohra turut mendorong partisipasi perempuan dalam partai politik sekaligus menjadi legislator, agar mereka bisa memperjuangkan kepentingan perempuan lewat cara pembuatan kebijakan ramah gender. Perda Sulsel No. 9 Tahun 2007 tentang Pencegahan dan Penghapusan Perdagangan (Trafficking) Perempuan dan Anak lahir dari usulannya bersama organisasi non-pemerintah dan LSM perempuan lain.





Sumber : Wikipedia
Supported by : Departemen Pemberdayaan Perempuan 
Share:

Monday 4 May 2020

Profile the Greatest Woman " Emmy Saelan "


Profile the Greatest Woman " Emmy Saelan "



   Emmy Saelan, lahir di Malangke, Luwu, Sulawesi Selatan, 15 Oktober 1924. Meninggal di Makassar, 23 Januari 1947 pada umur 22 tahun. Ia adalah salah seorang pejuang wanita dan Pahlawan Nasional Indonesia.

    Emmy Saelan, demikian ia dikenal, seorang pejuang perempuan dari Sulawesi yang gugur di medan perjuangan di kasi-kasi dekat kota Makasar pada tahun 1947. Sejak muda, Emmy Saelan tak sudi bekerja sama dengan Belanda. Suatu kali, pernah ia berkesempatan menggunakan posisinya sebagai perawat untuk melepaskan para pejuang yang ditawan Belanda. Sebuah tindakan yang berbahaya namun ketakutan pun diterobosnya agar para pejuang tersebut bebas. Pada bulan Juli 1946, ia menggabungkan diri dengan pasukan Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi atau LAPRIS di bawah pimpinan Ranggong Daeng Romo yang meneruskan perjuangan gerilya di hutan-hutan. 

    Di laskar Harimau Indonesia, Emmy berperan memimpin laskar perempuan yang sekaligus juga bertugas di palang merah. Kulitnya yang putih membuat dia mendapat nama sandi "Daéng Kébo’. Kala itu, 23 Januari 1947, Emmy memimpin 40 orang bertempur di Kampung Kasi Kasi. Dari 40 orang yang dipimpin oleh Emmy, hanya 1 regu yang bersenjata api, lainnya masih menggunakan senjata tradisional  Pertempuran itu sendiri dikoordinasikan oleh Wolter Monginsidi yang sedang berada di Kampung Tidung.





Sumber :  Wikipedia
Supported by : Departemen Pemberdayaan Perempuan
Share:

Follow Us

KMP PNUP. Powered by Blogger.

PPKM Darurat dan Dampaknya terhadap Penanganan Pandemi di Indonesia

  PPKM Darurat dan Dampaknya terhadap Penanganan Pandemi di Indonesia Lonjakan kasus Covid-19 ( Corona Virus Desease 2019 ) yang terjadi d...

Paling Dilihat