• KMP PNUP

    Kerukunan Mahasiswa Pinrang Politeknik Negeri Ujung Pandang.

  • KMP PNUP

    Kerukunan Mahasiswa Pinrang Politeknik Negeri Ujung Pandang.

  • PLOD 2018

    Pengenalan Organisasi Daerah Mahasiswa Baru Angkatan 2018.

  • Seminar Pendidikan

    Seminar Pendidikan yang diselengarakan di gedung PKK Kabupaten Pinrang .

  • SOSIALISASI 2019

    Sosialisasi Di Sekolah SeKabupaten Pinrang.

  • SOSIALISASI 2019

    Sosialisasi Di Sekolah SeKabupaten Pinrang.

Thursday 23 April 2020

Profile The Greatest Woman " Opu Daeng Risadju "



Profile The Greatest Woman " Opu Daeng Risadju "




    Lahir dengan nama Famajjah adalah pejuang perempuan sekaligus Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan. Opu Daeng Risaju adalah gelar bangsawan di Kerajaan Luwu. Lahir di Palopo pada 1880 dari pasangan Muhammad Abdullah To Baresseng dan Opu Daeng Mawellu, ia menikah dengan Haji Muhammad Daud kemudian pindah ke Parepare. Opu wafat pada tanggal 10 Februari 1964. Ia dimakamkan di perkuburan raja-raja Lokkoe di Palopo. 

    Pada tahun 1927, Opu memulai karir organisasi politik dengan menjadi anggota Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) cabang Pare-Pare. Dari keaktifannya sebagai anggota, Opu kemudian terpilih sebagai ketua PSII Wilayah Tanah Luwu Daerah Palopo pada tanggal 14 Januari 1930.  Dalam masa kepemimpinannya di PSII, Opu berjuang dengan agama sebagai landasannya. Karena perjuangannya, ia mendapat simpati dan dukungan yang besar dari rakyat.

  Opu juga aktif pada masa revolusi dimana Opu dan pemuda Sulawesi Selatan juga berjuang melawan NICA yang kembali ingin menjajah Indonesia. Karena keberaniannya dalam melawan NICA, Opu menjadi buronan nomor satu selama NICA  di Sulawesi Selatan. Akhirnya Opu pun tertangkap di Lantoro sehingga ia dibawa ke Watampone dengan berjalan 40 km. Akibat penyiksaan dari Belanda dan Ketua Ditrik Bajo saat itu, ia menjadi tuli dan dijadikan tahanan luar.





Sumber : Merdeka.com
Supported by : Departemen Pemberdayaan Perempuan
Share:

Monday 13 April 2020

Profile The Greatest Woman " Martha Christina Tiahahu "


PROFILE THE GREATEST WOMAN
" MARTHA CHRISTINA TIAHAHU "


Lahir: 4 Januari 1800, Hindia Belanda
Meninggal: 2 Januari 1818, Laut Banda
Kebangsaan: Indonesia
Monumen: patung di Ambon, Maluku; patung di Abubu
Penghargaan: National Hero of Indonesia

   Martha Christina Tiahahu tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang putri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam Perang Pattimura tahun 1817,  Peperangan besar itu terjadi di Ulath di Pulau Saparua. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangannya.

   Dalam peperangan itu, Martha berhasil mengobarkan semangat pasukan perang perempuan yang ia pimpin. Peperangan itu juga menjadi yang pertama kali bagi Belanda menghadapi pasukan perempuan yang begitu fanatik. Bahkan, salah satu pasukan perempuan itu berhasil membunuh Richemot, seorang pemimpin pasukan Belanda.





Sumber : wikipedia
Supported by : Departemen Pemberdayaan Perempuan

Share:

Monday 6 April 2020

Profile The Greatest Woman " Colliq Pudjie"


Intelek Penggerak Zaman :
Retna Kencana Colliq Pujie 
(Arung Pancana Toa Matinroè ri Tucaè)
1812-1876

    Colliq Pujie adalah wanita bangsawan berdarah Bugis-Melayu yang lahir pada abad ke-19 di Tanete Barru, Sulawesi Selatan. Perannya dalam menentang kekuasaan belanda mengakibatkan ia harus diasingkan ke Makassar. Di tengah pengasingannya itulah Colliq Pujie bersama dengan BF Matthes seorang peneliti asal Belanda menyalin naskah I La Galigo di atas kertas selama 20 tahun.
      Salah satu jasa Colliq Pujie yang tak bisa terlupakan adalah salinan tangannya tenyang La Galigo sebanyak 12 jilid yang kini tersimpan di perpustakaan Universitas leiden, Belanda. La Galigo ini merupakan lokal genius, intelektual public yang dimiliki oleh orang-orang Bugis dan diakui banyak ahli sebagai karya dengan kualitas penulisan yang baik. Ia juga menciptakan Aksara Bilang-bilang, digunakan sebagai komunikasi rahasia dalam perjuangan melawan penjajah Belanda.








Sumber : sulselsatu.com 
supported by : Departemen Pemberdayaan Perempuan 


Share:

Follow Us

KMP PNUP. Powered by Blogger.

PPKM Darurat dan Dampaknya terhadap Penanganan Pandemi di Indonesia

  PPKM Darurat dan Dampaknya terhadap Penanganan Pandemi di Indonesia Lonjakan kasus Covid-19 ( Corona Virus Desease 2019 ) yang terjadi d...

Paling Dilihat