Intelek Penggerak Zaman :
Retna Kencana Colliq Pujie
(Arung Pancana Toa Matinroè ri Tucaè)
1812-1876
Colliq Pujie adalah wanita bangsawan berdarah
Bugis-Melayu yang lahir pada abad ke-19 di Tanete Barru, Sulawesi Selatan.
Perannya dalam menentang kekuasaan belanda mengakibatkan ia harus diasingkan ke
Makassar. Di tengah pengasingannya itulah Colliq Pujie bersama dengan BF
Matthes seorang peneliti asal Belanda menyalin naskah I La Galigo di atas
kertas selama 20 tahun.
Salah satu jasa Colliq Pujie yang tak bisa
terlupakan adalah salinan tangannya tenyang La Galigo sebanyak 12 jilid yang
kini tersimpan di perpustakaan Universitas leiden, Belanda. La Galigo ini
merupakan lokal genius, intelektual public yang dimiliki oleh orang-orang Bugis
dan diakui banyak ahli sebagai karya dengan kualitas penulisan yang baik. Ia juga
menciptakan Aksara Bilang-bilang, digunakan sebagai komunikasi rahasia dalam
perjuangan melawan penjajah Belanda.
Sumber : sulselsatu.com
supported by : Departemen Pemberdayaan Perempuan
0 comments:
Post a Comment