Monday, 6 April 2020

Profile The Greatest Woman " Colliq Pudjie"


Intelek Penggerak Zaman :
Retna Kencana Colliq Pujie 
(Arung Pancana Toa Matinroè ri Tucaè)
1812-1876

    Colliq Pujie adalah wanita bangsawan berdarah Bugis-Melayu yang lahir pada abad ke-19 di Tanete Barru, Sulawesi Selatan. Perannya dalam menentang kekuasaan belanda mengakibatkan ia harus diasingkan ke Makassar. Di tengah pengasingannya itulah Colliq Pujie bersama dengan BF Matthes seorang peneliti asal Belanda menyalin naskah I La Galigo di atas kertas selama 20 tahun.
      Salah satu jasa Colliq Pujie yang tak bisa terlupakan adalah salinan tangannya tenyang La Galigo sebanyak 12 jilid yang kini tersimpan di perpustakaan Universitas leiden, Belanda. La Galigo ini merupakan lokal genius, intelektual public yang dimiliki oleh orang-orang Bugis dan diakui banyak ahli sebagai karya dengan kualitas penulisan yang baik. Ia juga menciptakan Aksara Bilang-bilang, digunakan sebagai komunikasi rahasia dalam perjuangan melawan penjajah Belanda.








Sumber : sulselsatu.com 
supported by : Departemen Pemberdayaan Perempuan 


Share:

0 comments:

Post a Comment

Follow Us

KMP PNUP. Powered by Blogger.

PPKM Darurat dan Dampaknya terhadap Penanganan Pandemi di Indonesia

  PPKM Darurat dan Dampaknya terhadap Penanganan Pandemi di Indonesia Lonjakan kasus Covid-19 ( Corona Virus Desease 2019 ) yang terjadi d...

Paling Dilihat